Zulkaidah (ذو القعدة)
Zulkaidah adalah bulan kesebelas yang merupakan salah satu dari empat bulan suci yang mengharamkan peperangan.
Perang biasanya sudah selesai dan banyak orang Arab yang berdiam di rumah. Zulkaidah diartikan sebagai 'pemilik duduk' atau istirahat.
Muharram (المحرّم)
Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan salah satu dari empat bulan suci. Bulan ini sering dihubungkan dengan Asyura, yang merupakan hari kesepuluh Muharram, di mana banyak umat muslim berpuasa.
Arti dari kata Muharram diambil dari kata Arab yang berarti "diharamkan". Adapun yang dimaksud makna kata tersebut adalah sesuatu yang dihormati dan diharamkan dari hal yang buruk.
Safar adalah bulan kedua dan namanya berarti 'kosong' atau 'nihil' yang kemungkinan merujuk pada zaman pra-Islam ketika orang-orang meninggalkan rumah mereka untuk berperang.
Nama Safar juga diambil dari nama jenis penyakit yang konon diyakini oleh orang Arab jahiliyah sebagai penyakit yang menyerang organ dalam atau perut akibat dari ulat besar yang berbahaya.
Daftar Tanggal Merah Mei 2024 dan Cuti Bersama
Berdasarkan SKB 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023, Mei memiliki sederet tanggal merah yang termasuk hari libur nasional dan cuti bersama.
Berikut daftar tanggal merah Mei 2024 dan cuti bersama bulan ini:
Sekarang Bulan Apa dalam Islam?
Ketika artikel ini ditulis pada 27 Juli 2024, maka hari ini bertepatan dengan tanggal 21 Muharram 1446 H. Panduan tersebut merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kita berada di bulan Muharram, yang merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam. Muharram memiliki makna yang sangat penting, karena selama bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.
Selain itu, bulan ini juga dikenal dengan peristiwa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Di mana berbagai tradisi dan ibadah khusus dilakukan untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Seperti yang sudah dibahasa sebelumya Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriah. Setelahnya, akan muncul bulan Safar yang merupakan bulan kedua dalam sistem penanggalan Islam.
Kembali merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI, bulan Safar akan datang bersamaan dengan tanggal 5 Agustus 2024. Tanggal tersebut akan menandai berakhirnya bulan Muharram dan dimulainya bulan Safar.
Jumadil akhir (جمادى الآخر)
Jumadil akhir adalah bulan keenam. Sama seperti Jumadil awwal, namanya juga berhubungan dengan musim dingin.
Bulan ini diartikan dengan kata kerja yang berarti "membekukan" karena air pada bulan ini membeku selama setahun.
Rajab adalah bulan yang dihormati karena berasal dari kata rajaba yang artinya hormat. Rajab adalah bulan ketujuh dan termasuk salah satu dari empat bulan suci. Di masa Jahiliyah, berperang pada bulan ini dianggap terlarang.
Syakban adalah bulan kedelapan. Bulan ini dikenal sebagai bulan di mana amalan dinaikkan kepada Allah Swt. Malam Nisfu Syakban, merupakan salah satu malam yang dianggap memiliki keberkahan.
Bulan ini juga menjadi bulan orang Arab untuk mencari air persiapan perang. Mereka membagi wilayah dan hal ini membuat Syakban memiliki arti pembagian.
Ramadan adalah bulan kesembilan yang ketika orang Arab dan umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar sampai matahari terbenam.
Ramadan berasal dari kata ar-Ramda yang diartikan menjadi panas. Karena bulan ini berlangsung saat musim panas.
Syawal adalah bulan kesepuluh, bulan untuk memulai berburu. Syawal berarti membawa, yang dimaksud adalah musim Syawal banyak unta yang melahirkan dan membawa anaknya.
Pada hari pertama bulan ini, Idul Fitri dimulai, menyatakan akhir dari puasa.
Rabi'ul akhir (ربيع الآخر)
Rabi'ul-Akhir adalah bulan keempat. Namanya berarti 'Musim Semi yang Kedua' dalam bahasa Arab. Pada bulan ini juga orang Arab dahulu mulai menggembalakan hewan-hewan ternak mereka.
Kalender Hijriyah adalah penanggalan dalam Islam yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun, dengan total hari sekitar 354 atau 355 hari. Lantas, apa saja nama bulan Islam tersebut?
Kalender Hijriyah dimulai dari peristiwa perpindahan (hijrah) Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah. Pada sistem dari kalender Hijriyah, hari atau tanggal akan dimulai ketika matahari sudah terbenam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya perlu diketahui bahwa pada kalender Hijriyah tidak ada aturan yang khusus untuk bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari dan yang 30 hari.
Sebab semua tergantung pada penampakan bulan sabit atau hilal. Kalender hijriyah dihitung berdasarkan dengan rotasi dari Bulan yang berlawanan dengan Matahari.
Daftar Hari Besar Mei 2024
Ilustrasi Tahun 2024. foto/IStockphoto
Hari Besar Nasional Mei 2024
Bagaimana Sistem Perhitungan Hijriah?
Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), sistem penanggalan kalender Hijriah didasarkan pada pergerakan atau rotasi bulan mengelilingi bumi. Oleh karena itu, penentuan pergantian hari dalam kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi.
Kalender Masehi memulai hari pada pukul 00.00 waktu setempat, sedangkan kalender Hijriah memulai hari saat matahari terbenam di lokasi tersebut.
Karena perhitungan yang berbeda, satu tahun dalam kalender Hijriah lebih pendek dibandingkan dengan kalender Masehi, yaitu hanya 354 atau 355 hari. Sementara itu, satu tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 365 atau 366 hari.
Penjelasan mengenai sistem penanggalan kalender Hijriah berdasarkan rotasi bulan terdapat dalam firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 5 berikut:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ٥
Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
Sementara tanggal 10-31 Mei 2024 merupakan bulan Zulkaidah 1445 H.
Sejarah penetapan kalender hijriah
Melansir Kompas.com, kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang dibuat oleh umat Islam pada abad ke-7.
Sistem kalender dalam Islam ini diprakarsai oleh Umar bin Khattab, yang kemudian digunakan oleh umat muslim dan negara-negara Islam, yakni 17 tahun setelah hijrahnya Rasulullah SAW.
Penamaan "hijriah" diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi, yang kemudian ditetapkan sebagai dimulainya perhitungan tahun Hijriah.
Pembuatan kalender Hijriah berdasarkan permasalahan surat-menyurat kala itu yang dialami pemerintahan Islam era Khulafaur Rasyidin.
Saat itu, pemerintahan Islam menemukan kesulitan mengidentifikasi dokumen yang tidak bertahun, maupun bertanggal atau bulan.
Baca juga: Konsumsi Garam Tak Boleh Lebih dari Segini dalam Sehari, Simak Tips Cara Mengurangi Perlahan
Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi semakin rumit.
Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat Nabi untuk membicarakan permasalahan penanggalan.
Sejarah kalender Hijriah ini pun kemudian dimulai untuk mencari solusi dari permasalahan penanggalan tersebut.
tirto.id - Kalender Islam bulan Dzulkaidah 1445 Hijriah akan berlangsung selama 29 hari, mulai dari 10 Mei 2024 sampai dengan 7 Juni 2024.
Bulan Dzulkaidah merupakan bulan kesebelas dalam kalender Hijriah yang jatuh tepat sesudah Syawal dan sebelum Dzulhijjah. Berbeda dari dengan kalender Masehi yang terdiri dari 365-366 hari, kalender Hijriah atau Komariah terdiri dari 354-355 hari
Penanggalan Islam terdiri atas 12 bulan yang dihitung berdasarkan revolusi bulan yakni periode peredaran bulan mengelilingi bumi. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar julukan lain dari kalender Islam yakni kalender komariah, diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti bulan.
Penanggalan hijriah dicetuskan pertama pada 17 Hijriah atau 622 Masehi, saat masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Hal ini dikarenakan adanya insiden dokumen tidak bertahun yang kemudian menimbulkan polemik dan perdebatan.
Bulan Dzulkaidah atau Dzulqa'dah sendiri termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT, secara urutan bulan ini merupakan bulan haram pertama dalam satu tahun. Dalam kalender Jawa bulan ini disebut sebagai bulan Selo atau Apit yang memiliki makna ‘terjepit’ di antara bulan Syawal yang di dalamnya terdapat perayaan Idul Fitri dan Dzulhijjah dengan perayaan Idul Adha.